TANJUNG SELOR – Memasuki periode semester I (pertama) 2019, realisasi investasi di Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai Rp 3,530 triliun. Dengan rincian, pada triwulan I capaian realisasi investasi sebesar Rp 1,771 triliun, dan triwulan II sebesar Rp 1,758 triliun.
Dengan capaian investasi ini (periode Januari-Juni 2019), Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie optimis, pada akhir tahun nanti bisa memenuhi target yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI untuk Kaltara, yaitu sebesar Rp 9,18 triliun.
Gubernur yang didampingi Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltara Risdianto menguraikan, secara rinci realisasi investasi di Kaltara pada triwulan I, untuk Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp 244 miliar lebih. Sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 1,527 triliun.
Sementara di triwulan II, lanjutnya, untuk PMA sebesar Rp 594 miliar dan untuk PMDN sebesar Rp 1,163 triliun. “Triwulan II target realisasi kita meningkat. Dari target yang diberikan sebesar Rp 1,076 triliun, realisasinya sebesar Rp 1,758 triliun. Saat direkapitulasi per semester baru mencapai 39,14 persen atau sebesar Rp 3,530 triliun. Hal tersebut karena realisasi tahun 2019 secara total ditargetkan sebesar Rp 9,18 triliun,” bebernya.
Risdianto menjelaskan, untuk realisai PMA triwulan II tercatat ada 41 proyek. Terdapat sejumlah sektor pelaksanaan investasi di Kaltara. Di sektor primer, terdapat tanaman pangan, perkebunan, perternakan dan pertambangan. Kemudian di sektor sekunder ada manufaktur serta industri, dan sektor tersier berkaitan dengan jasa.
“Sektor investasi yang paling dominan berasal dari bidang tanaman pangan, perkebunan dan perternakan. Disusul, sektor industri makanan, listrik, gas dan air lalu sektor pertambangan,” jelas Risdianto.
Investasi juga berdampak pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal di Kaltara. Untuk PMA triwulan II misalnya, berhasil menyerap sebanyak 306 tenaga kerja lokal. Serapan tertinggi di berada Kabupaten Bulungan yakni mencapai 234 orang tenaga kerja. Disusul kabupaten Tana Tidung (KTT) sebanyak 42 orang dan terakhir kabupaten Malinau sebanyak 30 orang.
Sedangkan untuk PMDN, menyerap sebanyak 906 tenaga kerja lokal. Dengan rincian di Kabupaten Bulungan sebanyak 613 orang tenaga kerja. Kemudian kota Tarakan sebanyak 293 tenaga kerja, sehingga total keseluruh (PMA+PMDN) mencapai 1.212 orang. “Ini artinya, investasi di Kaltara mampu menciptakan pemerataan ekonomi hingga ke masyarakat lokal di sekitar. Tentu dampak nyata dari investasi saat ini dapat mengurangi angka ketimpangan ekonomi yang selama ini menjadi masalah di daerah,” pungkasnya.(humas)