TANJUNG SELOR – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) akan terus melengkapi sarana dan prasarana (Sarpras) penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Ini berdasarkan hasil rapat evaluasi Pemprov Kaltara dengan TNI-Polri di Markas Polda Kaltara, Rabu (18/9).
Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara H Suriansyah menuturkan, sebagai langkah antisipasi pada 2020 diharapkan adanya kerja sama dari pemerintah kabupaten dan kota. “Pemprov akan segera mengumpulkan pemerintah kabupaten dan kota, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membicarakan persoalan tersebut,” jelas Sekprov.
Salah satu perhatiannya, adalah pembenahan peralatan penanggulangan karhutla. “Sesuai laporan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), musim kemarau pada 2020 akan lebih panjang dari tahun ini,” ungkapnya.
Sementara terkait kondisi udara di wilayah Kaltara sendiri, hingga kemarin masih dalam level aman. Ini didasarkan pada laporan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltara yang menyatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) pada Rabu (18/9) di angka 5 berdasarkan indikator PM10 atau dalam level hijau (kategori baik). “ISPU hari sebelumnya di angka 10 dari indikator PM10. Artinya kualitas udara semakin baik,” katanya.
Untuk titik api atau hotspot sendiri, sesuai informasi BPBD Kaltara masih terpantau 2 titik. Keduanya berada di Kecamatan Tanjung Palas Timur. “Kabut asap di Kaltara itu lebih banyak kontribusi dari provinsi lain. Kita berdoa agar cuaca jadi lebih baik,” tutupnya.(humas)