TANJUNG SELOR – Hingga September 2019, realisasi program inseminasi buatan (IB) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mencapai 1.474 ekor sapi. Dengan angka kebuntingan 1.493 ekor dan jumlah kelahiran 691 ekor. Jumlah ini masih belum memenuhi target yang dicanangkan hingga Desember 2019. Yaitu 2 ribu ekor sapi. Dengan kebuntingan 1.500 ekor dan kelahiran 1.120 ekor.
Angka tersebut disampaikan kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kaltara, Andi Santiaji Pananrangi pada pertemuan koordinasi Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) se-Kaltara di Tarakan belum lama ini.
Menilik data capaian itu, Andi Santiaji menegaskan, masih perlunya lebih diintensifkan koordinasi dan kerja sama untuk meningkatkan pencapaian target, sekaligus memberikan pelayanan terbaik untuk para peternak. Baik dalam bentuk pelayanan kesehatan, maupun penyuluhan pemberian pakan bernutrisi. Utamanya pelayanan IB yang merupakan pelayanan yang diminati peternak. “Selain itu, juga akan dilakukan sosialisasi door to door ke masyarakat. Dalam hal ini, akan dilakukan koordinasi dengan kepala desa dan instansi terkait lainnya,” kata Santiaji.
Untuk lebih memaksimalkan program ini, pada 2020 mendatang DPKP Kaltara akan berinovasi dengan melibatkan seluruh kepala desa se-Kaltara. Terutama soal pemanfaatan 20 persen alokasi dana desa untuk ketahanan pangan di bidang peternakan sapi.
“Dalam hal ini, Pemprov Kaltara akan bekerjasama dengan Kementan (Kementerian Pertanian) dan Kemendes-PDTT (Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi). Harapannya, kepala desa se-Kaltara dapat melakukan pengadaan sapi 20 atau 30 ekor per desa melalui dana desa itu,” tutup Santiaji.(humas)