TARAKAN, Cerahnews.com – Sampah di kawasan pesisir Kota Tarakan hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kota Tarakan. Mewujudkan kota bebas kumuh pun terhambat disebabkan persoalan sampah yang tak kunjung selesai.
Kelurahan Selumit Pantai salah satu kawasan pesisir dengan volume sampah yang cukup tinggi meski sejumlah program penanggulangan telah digalakkan Pemerintah Kota Tarakan. Berserakannya sampah hingga kolong rumah warga di kawasan pesisir dinilai akibat minimnya kesadaran masyarakat setempat.
Lurah Selumit Pantai, Melki Loboran mengakui tidak mudah untuk mengubah kebiasaan masyarakat membuang sampah langsung ke laut. Namun demikian, Melki optimis, lambat laun bisa wujudkan kesadaran masyarakat buang sampah pada tempatnya.
“Jadi kita rutinkan pertemuan antar Kelurahan, Ketua RT dan warga.Selain menyampaikan program-program kerja pemerintah, kita juga akan mengedukasi masyarakat dengan program penjagaan lingkungan, mencoba mengubah mindset mereka agar tidak lagi membuang sampah ke laut,” jelas Melki kepada awak media Cerahnews.com di Kantor Kelurahan Selumit Pantai, Kamis (17/10/2019).
Program kerja bakti rutin lanjut Melki, dilaksanakan tiap hari Jumat. Kendati demikian, pihaknya menemukan kendala selama pelaksanaanya. Ia berharap program sampah semesta pun dapat dimaksimalkan.
“Kendala yang kita hadapi selama berupaya meminimalisir sampah yang ada di wilayah pesisir yaitu, ada beberapa daerah yang masih belum memiliki depo transfer sampah. Namun kita sudah mengambil keputusan bahwa kita akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk meminta dibuatkan depo transfer sampah portable yang berbentuk mobil,” ungkapnya. (RKZ)