TANJUNG SELOR – Pada tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) mengucurkan dana sekitar Rp 872 juta untuk bantuan pengembangan destinasi wisata di Kaltara. Anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan sejumlah destinasi wisata di 4 daerah, yakni Kabupaten Malinau, Nunukan, Bulungan dan Kota Tarakan.
Disebutkan kepala Dispar Kaltara Achmad Haerani, totalnya ada 7 destinasi wisata yang dibantu pengembangannya (selengkapnya lihat grafis). “Pengembangan destinasi wisata ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kaltara. Baik wisatawan nusantara maupun mancanegara,” katanya.
Salah satu diantaranya, adalah kegiatan fisik rehab jembatan destinasi Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (KKMB) Kota Tarakan. “Untuk KKMB ini, fokusnya adalah perbaikan jembatan yang rusak. Juga beberapa aset yang rusak disana,” jelasnya.
Sementara untuk tahun depan, rencana pengembangan destinasi wisata akan diusulkan untuk direalisasikan pada 2021. “Ini karena usulan usulannya sudah di-approach namun belum ada perencanaannya. Sehingga pada tahun depan, pengajuan perencanaannya untuk penganggaran baru diusulkan pada 2021,” ucapnya.
Secara garis besar, ada 4 lokasi fokus (Lokus) yang menjadi rencana pengembangan fisik destinasi wisata melalui APBD Kaltara 2020. Yakni, Malinau, Tarakan, Bulungan dan Tana Tidung. “Tahun depan, kami juga ada rencana pengusulan pengembangan wisata melalui DAK (Dana Alokasi Khusus). Dalam hal ini, Pemprov hanya memfasilitasi, karena pengusulan DAK harus ada perencanaan atau masterplan dan asetnya harus milik pemerintah daerah setempat,” urainya. Sejauh ini, untuk aset wisata yang dimiliki Pemprov Kaltara, hanya KKMB Kota Tarakan.
Di 2020, Pemprov juga memprioritaskan pengembangan destinasi wisata Karang Malingkit di Bulungan.(humas)