BULUNGAN, Cerahnews.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Utara memaparkan hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 di Hotel Grand Pangeran Khar jalan Katamso, Tanjung Selor Hilir, Rabu (04/12/2019).
Paparan disampaikan oleh Tim Penyusun Laporan SDKI 2017, Alfianur. “Sosialisasi ini sebagai bentuk laporan hasil survei mengenai tingkat kelahiran, kematian, keluarga berencana dan kesehatan masyarakat Kalimantan Utara,” ujar Alfianur yang juga Dosen Keperawatan di Universitas Borneo Tarakan.
Survei dengan sample 600 rumah tangga se Kaltara ini menunjukkan bahwa hasil reproduksi wanita (fertilitas) di Kalimantan Utara berada diangka tertinggi se Kalimantan. Dalam paparannya, Alfianur menunjukkan bahwa setiap wanita berkeluarga di Kaltara memiliki 2,8 persen anak dengan kebutuhan KB yang telah terpenuhi sebesar 52,8 persen pada SDKI 2017.
“Angka penggunaan KB wanita di Kaltara masih dibawah standar nasional yaitu 63,6 persen,” paparnya.
Sementara itu lanjutnya, persentase ibu melahirkan menggunakan fasilitas kesehatan Provinsi Kaltara melonjak hingga angka 75 persen berbanding jauh dari standar nasional yaitu 36 persen.
Dalam hal kesehatan, survei tentang pengetahuan pasangan suami-istri (Pasutri) perihal cara pencegahan HIV/AIDS masih dibawah standar nasional pada SDKI 2017. Data menunjukkan peran suami (Ayah) di Kaltara dalam perawatan kesehatan keluarga lebih besar dibanding istri (Ibu). Dia menyarankan Pasutri maupun belum harus mengetahui metode pencegahan penyakit menular berbahaya ini minimal dengan cara menggunakan kondom yang benar serta membatasi berhubungan gonta-ganti pasangan. (irf)