Tarakan – Dinas pariwisata Kota Tarakan, di akhir tahun ini telah menyusun program kerja dimana salah satunya yakni pengembangan fungsi situs-situs sejarah yang ada.
Kepala seksi sejarah dan purbakala Dinas Pariwisata Tarakan Abdul Salam kepada cerahnews.com menjelaskan, sesuai dengan data hingga 2019 ini, setidaknya ada 200 situs sejarah yang tercatat di bumi paguntaka ini, namun yang aktif hanya berjumlah 10 situs sejarah saja.
” Kalau total jumlah situs sejarah yang kita catat hingga saat ini berjumlah 200 namun yang sering kita kunjungi bersama wisatawan luar daerah dan luar negeri maupun pelajar itu hanya 10 site sejarah saja,mengingat akses jalan yang mudah hanya di 10 site tersebut,” ujar salam .
Salam menambahkan, salah satu program kedepan Dinas Pariwisata Tarakan yaitu pengembangan situs-situs sejarah yang ada, terutama menambahkan ruang informasi di setiap situs sejarah secara bertahap sesuai dengan kekuatan anggaran yang dimiliki. Dengan lengkapnya infrastruktur di situs-situs sejarah yang ada, tentu bisa menjadi daya tarik bagi pengunjung lokal mapun dari luar daerah bahkan luar negeri.
“Kita berharap dengan adanya ruang informasi sejarah di situs-situs yang ada bisa membantu pengunjung memahami nilai sejarah di lokasi tersebut, apalagi daerah sejarah yang kita miliki ini selalu ada benda peninggalan sejarah yang bisa disaksikan langsung oleh para pengunjung seperti salah satunya di situs sejarah mamburungan yang merupakan peninggalan dari perang dunia ke-2,” papar salam. (RKZ)