TANJUNG SELOR – Tim bantuan kemanusiaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) untuk korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, sudah mulai bersiap diri. Tim yang dikoordinatori Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara ini pun akan mengutus tim pendahuluan dari BPBD Nunukan sebanyak 3 orang ditambah 2 personel BPBD Kaltara untuk melakukan sejumlah tugas sebelum tim bantuan berangkat ke lokasi bencana. Tugas mereka, salah satunya menentukan titik kumpul korban yang akan dievakuasi. “Tim pendahuluan ini bertugas melihat situasi dan kondisi di lokasi bencana. Sekaligus mengecek situasi dan kondisi masyarakat dan pelajar Kaltara yang berada di titik pengungsian. Informasinya, mereka kini ditampung di Pondok Pesantren Al-Khairaat. Selanjutnya, tim pendahuluan akan berkoordinasi dengan pihak terkait agar tim bantuan kemanusiaan dari Pemprov Kaltara dapat bernaung dibawah komando BPBD setempat,” kata Muhammad Pandi, Kepala Pelaksana BPBD Kaltara, Selasa (2/10).
Dari laporan tim pendahuluan kepada BPBD Kaltara, terdata hingga saat ini sebanyak 65 pelajar Kaltara yang teridentifikasi dalam keadaan selamat. “Tim bantuan kemanusiaan akan terus berusaha memastikan dan berkoordinasi dengan BPBD setempat mengenai kondisi warga Kaltara disana,” ucap Pandi.
Tim bantuan kemanusiaan Pemprov Kaltara untuk gempa Palu-Donggala sendiri, pun telah melakukan inventarisasi jumlah relawan dan logistik bantuan yang akan dibawa dan disalurkan untuk korban bencana. Terdata, ada 65 relawan siap untuk dikirim ke lokasi bencana. “Tim ini akan terstruktur dan terorganisir dengan baik. Karena di lokasi bencana, berbagai kerawanan selain gempa susulan, juga terjadi,” papar Pandi.
Tim sendiri, melibatkan relawan dari sejumlah institusi pemerintahan dan masyarakat. Yakni, BPBD Provinsi Kaltara, BPBD Kabupaten Bulungan, BPBD Kabupaten Nunukan, Tagana, Dinas Sosial Provinsi Kaltara, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Kaltara, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Kaltara, DPUPR-Perkim Provinsi Kaltara, Dinas Kesehatan Provinsi Kaltara, serta paguyuban Sulawesi Tengah. “Ada tim medis, tim evakuasi juga tim pendampingan pascatrauma. Insya Allah, tim dapat bekerja optimal dan sesuai dengan harapan para korban bencana,” beber Pandi.
Tim bantuan kemanusiaan ini, saat pemberangkatannya ke lokasi bencana akan membawa logistik. “Untuk jadwal keberangkatan, sudah fix. Relawan juga sudah siap, logistik siap, armada juga sudah siap. Jadi, tinggal menunggu waktu pemberangkatan saja,” ulas Pandi.
Pemberangkatan tim bantuan kemanusiaan Pemprov Kaltara untuk gempa Palu-Donggala, akan melalui jalur darat. Dimulai dari Tanjung Selor menuju Samarinda, dan berhenti di Balikpapan untuk selanjutnya menggunakan kapal ferry menuju Mamuju lalu ke Palu. “Sesuai informasi, kapal ferry itu hanya mampu mengangkut orang dan barang sesuai kebutuhan. Sementara, masih ada sejumlah peralatan penunjang kegiatan relawan yang perlu diangkut juga. Seperti dump truck serbaguna, tangki air dan lainnya. Jadi, nanti akan dikondisikan juga pengangkutannya,” urai Pandi.
Tim bantuan kemanusiaan akan melakukan tugas kemanusiaan di lokasi bencana selama 14 hari kedepan. Ini sesuai dengan perintah tanggap darurat yang dikeluarkan pemerintah setempat. “Selama 14 hari itulah, tim akan mengusahakan mengevakuasi warga Kaltara di lokasi bencana. Insya Allah, dengan doa dan restu dari seluruh masyarakat Kaltara tim dapat bekerja dengan baik,” tutur Pandi.
Meneruskan instruksi Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, Pandi berharap warga Kaltara, baik yang menjadi korban bencana maupun keluarga korban untuk dapat memilah dengan baik informasi yang masuk mengenai kondisi terkini di Palu-Donggala. Termasuk, mengenai upaya evakuasi yang akan dilakukan pemerintah, termasuk dari Pemprov Kaltara. “Semua informasi mengenai upaya pemberian bantuan kemanusiaan dari Pemprov Kaltara, dikeluarkan terintegrasi melalui satu pintu. Yakni melalui koordinator tim bantuan kemanusiaan Pemprov Kaltara, dalam hal ini BPBD Kaltara. Untuk informasi berita, BPBD Kaltara akan bekerjasama dengan Humas Kaltara dalam mempublikasikannya kepada masyarakat,” ucap Pandi.
Untuk dapat memperoleh informasi yang valid, tim bantuan kemanusiaan juga menyediakan layanan call center. “Kami melihat banyak beredar informasi yang belum jelas kebenarannya. Utamanya di Medsos. Sekali lagi, Pemprov Kaltara akan berupaya membantu warga Kaltara di pengungsian. Namun, semuanya dilakukan dengan pertimbangan dan perencanaan yang matang. Sehingga keberadaan tim yang diutus Pemprov Kaltara bekerja cepat, tepat, efektif dan efisien. Seperti arahan Gubernur, jangan sampai, keberadaan tim malah menambah kesulitan disana,” tutup Pandi.(humas)