Tarakan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tarakan mengakui bahwa pihaknya masih memiliki anggaran yang minim dan infrastruktur penunjang untuk melakukan seluruh kegiatan baik itu kegiatan penganggulangan bencana maupun kegiatan sosialisasi. Karena itu pihak BPBD di dalam evaluasi akhir tahun ini, menyusun rencana permohonan anggaran di tahun 2020 untuk segera melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada.
Plt Kepala BPBD Tarakan, Yonsep mengakui masih banyak kekurangan yang perlu segera di lengkapi di BPBD. salah satunya mengganti alat-alat penanggulangan bencana yang berusia tua, seperti alat-alat bantu penanggulangan bencana para personel, perawatan mobil tanggap bencana, serta penambahan dan juga pembaharuan peralatan penunjang untuk para korban bencana salah satunya tenda.
”Kalau ditanya kurang ya kita masih kurang, salah satunnya kurang di sektor peralataan kami. Kurang yang saya maksud itu, sudah ada beberapa peralatan anggota yang memang perlu pembaruan karena sudah cukup berumur. Belum lagi peremajaan mobil-mobil tanggap bencana kami, serta infrastruktur pertolongan pertama korban bencana yaitu tenda,” papar Yonsep.
Selain kekurangan peralatan, BPBD juga mengakui minim anggaran yang dimiliki yang diperuntukan pelaksanaan kegiatan sosialisasi ke kalangan masyarakat, dimana sosialisasi di harapkan dapat meningkatkan kesadaran tanggap bencana seluruh masyarakat yang ada.
”Setelah kita melakukan evaluasi akhir tahun 2019 ini, kita sudah memutuskan akan segera meminta melalui pengajuan anggaran untuk dua sektor ini, yaitu melengkapi alat tanggap bencana personel dan juga anggaran untuk sosialisasi dimana proposal anggaran akan kita layangkan ke beberapa kantor baik itu ke Pemerintah Kota Tarakan dan juga BPBD Provinsi Kaltara,” ujarnya. (RKZ)