Tarakan – Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan, Boni Ponto menjelaskan, Tahun ini tidak ada penambahan unit bus sekolah antar/jemput pelajar. Disdikbud masih tetap mengoperasikan empat unit bus sekolah yang ada. Selain itu, untuk trayek atau jalur bus sekolah juga tidak ada penambahan, dan tetap fokus pada dua titik yakni wilayah Tarakan Utara dan Tarakan Timur.
kepada cerahnews.com, Boni mengungkapkan, bahwa pihaknya hanya fokus pada dua titik tersebut dikarenakan faktor aksesibilitas dan Usia Pelajar. kondisi jarak di dua titik tersebut, masih banyak pelajar yang lokasi rumahnya jaraknya cukup jauh dari Sekolah masing-masing. Selain itu, antar/ jemput pelajar di wilayah Tarakan Utara dan Tarakan Timur difokuskan karena masih banyak pelajar dibawah umur, yang memang tidak diperbolehkan membawa kendaraan sendiri.
”Jadi tahun ini kita masih memfokuskan pengoperasian bus-bus sekolah kita di dua titik tersebut, karena berdasarkan pemantauan yang kita lakukan beberapa waktu lalu, masih banyak pelajar SD, SMP di sana. Dengan usia yang masih dini, tentu membawa kendaraan sendiri itu dilarang, sehingga kita bantu dengan menyediakan penjemputan menggunakan bus sekolah secara gratis,” ujar Boni.
Meskipun begitu, penjemputan juga tetap ada di titik yang berada di tengah Kota Tarakan, namun titik penjemputannya tidak sebanyak seperti di Utara dan Timur. Kendala yang dihadapi oleh unit bus sekolah ini, diakui Boni yakni sering terlambatnya pelajar berada di halte bus tempat titik penjemputan.
”Bus sekolah itu sudah jalan mulai dari jam 6 pagi, sehingga memang pelajar diharapkan ada di halte itu jam segitu,sehingga tidak kelewatan pejemputan. Hingga sekarang masih ada kejadian, para pelajar itu menunggu bus sekolah lebih dari jam 6 hingga mereka tidak terjemput. Yang perlu kita ingat, jumlah bus sekolah kita masih sedikit, jadi memang diharapkan ketepatan waktu dari para pelajar itu sendiri berada di titik penjemputan,” jelas Boni. (RKZ)