TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr H Irianto Lambrie disambut antusias ratusan siswa-siswi SMA Negeri 1 Tarakan, Kamis (27/2) di gedung sekolah tersebut. Orang nomor satu di Kaltara ini disambut prosesi pengalungan batik khas Tarakan dan tarian khas adat Tidung di lantai dasar sekolah.
Usai penyambutan kurang lebih 5 menit, Gubernur lantas mengutarakan kegembiraannya bisa berada di tengah-tengah siswa kelas XII yang akan menempuh Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada pertengahan Maret 2020 ini. “Saya senang berada di tengah-tengah kalian anak-anakku. Anak-anakku harus mempersiapkan diri dengan baik agar meraih nilai bagus sebagai modal nanti bersaing masuk ke perguruan tinggi,” tuturnya.
Pendidikan menengah seperti SMA tutur Gubernur adalah penentu keberhasilan seseorang di masa depan. Untuk itu, jenjang pendidikan SMA harus dilalui oleh semua siswa-siswi dengan baik dan serius. “Kalau di SMA baik, maka di perguruan tinggi nanti akan baik pula. Mumpung masih ada waktu beberapa hari sebelum UNBK, saya minta anak-anakku betul-betul serius,” ujarnya.
ama seperti tahun-tahun sebelumnya, Gubernur akan memberi bonus bagi siswa-siswi peraih nilai UNBK terbaik pertama sampai terbaik kelima di lima kabupaten/kota. Besaran bonus berturut-turut dari peringkat pertama sampai kelima ialah Rp 20 juta, Rp 15 juta, Rp 10 juta, Rp 7,5 juta, dan Rp 5 juta. “Bonus ini jadi salah satu alat untuk memotivasi anak-anakku,” tuturnya.
Di hadapan siswa, Gubernur juga mengungkapkan sejumlah program kelanjutan jenjang pendidikan. Salah satunya adalah Afirmasi Pendidikan (ADIk). Didasari sejumlah kerjasama dengan perguruan tinggi terkemuka Tanah Air dan difasilitasi Kementerian Pendidikan, Pemprov Kaltara sejak tahun 2014 meloloskan sejumlah lulusan-lulusan SMA ke perguruan tinggi terkemuka seperti Universitas Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Negeri Yogyakarta, Politeknik Negeri Sriwijaya, Universitas Indonesia, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Airlangga, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Padjajaran, Universitas Mulawarman, Universitas Negeri Jember, Universitas Sumatera Utara, Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri Malang, Universitas Hasanuddin, Universitas Lambung Mangkurat, dan Universitas Brawijaya.
“Seingat saya tahun 2014, kita meloloskan 31 lulusan SMA kita menembus berbagai perguruan tinggi pilihan mereka. Kemudian tahun 2015 sekitar 30 orang. Padahal kuota tahun 2015 itu cukup banyak, 50an,” ujarnya.
“Selain itu, kakak-kakak kalian ada sekitar 300an orang mengambil perguruan tinggi di China. Kemarin dipulangkan dulu karena wabah virus Corona,” tambahnya.
Pemprov Kaltara kata Gubernur juga bekerjasama dengan Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) Bekasi, dan Sekolah Tinggi Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (STP-KKP) Jakarta. “Untuk biaya perjalanan mereka ke kampus tujuan, kita tanggung,” tuturnya.
Apresiasi Karya 3 Siswi Penulis Buku
Tiga orang siswi SMA Negeri 1 Kota Tarakan, diberi hadiah oleh Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie atas karyanya menulis novel dan telah dibukukan. Sebaliknya, karya ketiga siswi tersebut diserahkan ke Gubernur.
Ketiga siswi tersebut ialah Nabila Putri Cahyani kelas XII MIPA 2dengan buku berjudul ‘Ilusi’, Nurul Hidayah kelas XII MIPA 2 dengan buku berjudul ‘Sebuah Penantian’, dan Evana Lathifah kelas 12 IPA 1 dengan bukunya yang berjudul ‘Life in Dormitory’.
“Tiga teman-teman ini bisa jadi contoh untuk semua anak-anakku di Kaltara. Saya sewaktu SD memang belum bisa menulis novel. Saya hanya biasa menulis puisi,” tutur Gubernur.
Atas karya ketiganya, Gubernur menaruh bangga atas kreativitas dan pengembangan bakat anak-anak ataupun siswa-siswi Kaltara yang kian hari kian menunjukkan peningkatan. Ia berharap, siswa-siswi terus mengasah kreativitas dan tidak mudah berpuas atas capaiannya. “Teruslah mengemban dirinya. Gunakan segala potensi yang ada, secara positif. Siswa-siswi Kaltara harus terus mengukir prestasi baik secara akademik maupun non-akademik,” tuturnya.(Hms/APP)