Perbankan Dituntut Tumbuhkan Ekonomi dan Investasi
TANJUNG SELOR – Terhadap dunia perbankan di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menitipkan sejumlah pesan penting menghadapi gejolak perekonomian nasional dan dunia pada 2020. Pesan pertama, Gubernur berharap perbankan mampu meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah. Hal ini juga akan memicu pertumbuhan dunia perbankan itu sendiri. “Pertumbuhan ekonomi, merupakan akumulasi dari semua sektor kehidupan sosial masyarakat. Dari itu, dunia perbankan dan elemen terkait lainnya harus bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” kata Irianto saat menghadiri Syukuran Gedung dan Penyerahan CSR PT BPD Kaltim Kaltara di Jelarai, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Jumat (20/12) pagi.
Pesan kedua, terkait dengan perkembangan investasi. Menurut Irianto, pertumbuhan ekonomi dapat meningkat, salah satunya dipicu oleh realisasi investasi di daerah. “Investasi, engine of growth. Investasi adalah mesin pertumbuhan. Dari itu, dunia perbankan juga pihak terkait lainnya harus mampu menciptakan suasana yang kondusif bagi masuknya investasi di Kaltara,” urai Gubernur.
Pertumbuhan ekonomi Kaltara sendiri, terus membaik dari waktu ke waktu. Bahkan, target pertumbuhannya terus ditingkatkan dari tahun ke tahun. “Pada 2020, ditargetkan pertumbuhan ekonomi Kaltara mencapai 7 persen. Dari analisanya, sumbangsih pertumbuhan itu, akan sebagian besar dipicu investasi swasta. Lalu, investasi dari pemerintah, dan investasi dari masyarakat,” jelas Irianto.
Pesan ketiga, pentingnya tata kelola keuangan yang baik dan benar. Dibeberkan Gubernur, dengan tata kelola keuangan yang baik dan benar, Provinsi Kaltara akhirnya mampu berlari kencang sejak terbentuknya sektiar 7 tahun silam. “Ini dibuktikan dengan berbagai indikator sosial dan ekonomi, termasuk beberapa penghargaan dari berbagai lembaga. Salah satunya dalam hal pengelolaan keuangan,” ulas Gubernur.
Berbagai prestasi dan capaian yang diraih Benuanta-sebutan Provinsi Kaltara, penting untuk meningkatkan daya saing Kaltara di level nasional juga internasional. “Daya saing menjadi hal penting saat ini. Utamanya di dunia global,” ungkap Gubernur.
Terkait dengan daya saing, Irianto menilai penting bagi seluruh elemen untuk memahami arahan Presiden RI Joko Widodo saat Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2019, belum lama ini. “Kaltara juga Indonesia, akan menghadapi situasi sulit pada tahun depan. Salah satunya, dikarenakan masih buruknya situasi perekonomian dunia. Untuk itu, perlu dilakukan 2 hal agar mampu bertahan pada situasi itu,” urai Irianto.
3 hal itu, yakni pertama, harus mampu bertahan dan jangan berputus asa. Kedua, harus mampu berinovasi dan menemukan cara-cara baru. Ketiga, harus mampu mencari sumber-sumber baru. “Saya dalam kesempatan 22 jam bersama Presiden saat kunjungan kerja ke Kaltara, sempat membahas masalah ini. Presiden merasa optimis bahwa APBN yang ada mampu membangun Indonesia, khususnya Kaltara,” beber Gubernur.
Sumbangsih APBN tahun depan bagi Kaltara, sesuai hasil diskusi Presiden dengan Gubernur diantaranya akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur fisik bidang pendidikan. “Presiden telah memerintahkan secara langsung kepada Menteri PUPR untuk mengucurkan alokasi anggaran Rp 100 miliar guna pembangunan dome UBT. Lalu, Presiden juga berencana akan mengandalkan APBN untuk menuntaskan sejumlah pembangunan infrastruktur di Kaltara, baik yang direncanakan maupun tengah dikerjakan. Di kesempatan itu, saya juga mengusulkan kepada Presiden untuk membantu memprioritaskan perpanjangan landasan Bandara Juwata Tarakan,” ulas Irianto.
Yang patut diketahui juga, Presiden juga menegaskan bahwa apabila dalam satu tahun ini, tidak ada realisasi kongkrit dari setiap investor yang ada, utamanya Kaltara maka segala perizinan yang telah dimiliki akan dibatalkan dengan menggunakan kewenangan yang dimiliki seorang Presiden.(humas)