Tarakan – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Tarakan di tahun 2020 ini akan menyusun kembali anggaran untuk pembangunan sekolah yang bangunannya masih berbahan kayu menjadi permanen berbahan beton, dimana hal ini dikatakan oleh Sekretaris Disdikbud Tarakan Boni Ponto.
Boni Ponto menjelaskan, anggaran tersebut akan diusulkan melalui pos anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN). Sesuai dengan data-data yang dipegang oleh pihak Disdikbud, bahwa dari seluruh jumlah sekolah yang ada di Tarakan terdata sudah 80 persen, bangunan sekolah berbahan beton. Sisanya, 20 persen lagi sekolah-sekolah yang bangunannya masih menggunakan bahan kayu.
”Kalau dari data kita, sekolah yang bangunannya masih berbahan kayu itu seperti SD Negeri 010, 011, 014, 035 dan khusus untuk SD Negeri 001 kita hanya tinggal melanjutkan pembangunan betonnya saja karena bangunan sekolah tersebut sudah bersifat semi beton,” papar Boni diruang kerjanya.
Boni menambahkan, di tahun 2019, Disdikbud bekerjasama dengan Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) sudah berhasil membangun sekolah beton sebanyak tiga unit dengan besaran anggaran sebesar 18 Miliar Rupiah. Tiga unit sekolah tersebut yakni, SD Negeri 032, 042 dan juga 045 Tarakan.
”Kita memang berencana membangun sekolah-sekolah yang di Tarakan ini secara bertahap, mengingat hingga saat ini kita masih keterbatasan anggaran. Namun jika berkaca pada pembangunan sekolah tahun lalu, Satker DPUTR Tarakan bisa menyelesaikan pembangunan tersebut secara maksimal dan tepat waktu, maka dari itu kita akan mencoba melakukan hal yang sama di tahun ini hanya saja kita belum tahu besaran anggaran yang digelontorkan untuk kita, khususnya anggaran untuk pembangunan sekolah berbahan beton,” ujarnya. (RKZ)