TANJUNG SELOR – Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), pada triwulan II 2019 mengalami akselerasi periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan II 2019 tercatat 7,87 persen (yoy) atau tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,18 persen (yoy). Ini disampaikan Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie, berdasarkan Laporan Perekonomian Provinsi Kaltara Agustus 2019 yang dirilis Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kaltara pada awal September lalu.
Pertumbuhan tersebut masih menempatkan Kaltara di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,05 persen (yoy). “Secara spasial, Kaltara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi se-Kalimantan yang tumbuh sebesar 5,60 persen (yoy). Dan, secara regional, pertumbuhan ekonomi Kaltara lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan,” ucap Irianto. Adapun akselerasi pertumbuhan Kalimantan didorong oleh peningkatan kinerja lapangan usaha utama, yaitu pertambangan dan industri pengolahan.
Sementara itu, berdasarkan strukturnya, pangsa ekonomi Kaltara terhadap perekonomian Kalimantan pada triwulan II 2019 adalah sebesar 7,39 persen. Pangsa tersebut relatif
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 7,23 persen. “Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan ekonomi Kaltara pada triwulan II 2019 disebabkan oleh tingginya kinerja lapangan usaha konstruksi dan industri pengolahan. Lapangan usaha konstruksi mengalami peningkatan kinerja seiring dimulainya realisasi berbagai proyek, khususnya proyek dengan pendanaan swasta. Di samping itu, lapangan usaha industri pengolahan turut menyumbang andil peningkatan didorong oleh peningkatan produksi Crude Palm Oil (CPO) di tengah penguatan harga komoditas perkebunan,” beber Gubernur.
Di sisi lain, meskipun lapangan usaha pertambangan dan perdagangan secara tahunan tumbuh sedikit melambat dibandingkan triwulan sebelumnya namun masih memberikan andil pertumbuhan yang tinggi pada triwulan II 2019. Kuatnya kinerja pertambangan ditopang oleh baiknya cuaca yang meningkatkan distribusi komoditas batu bara ke luar daerah, sedangkan kinerja perdagangan yang baik ditopang oleh masuknya momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran 2019. “Dari sisi pengeluaran, peningkatan kinerja net ekspor antar daerah dan investasi menjadi pendorong utama peningkatan ekonomi Kaltara triwulan II 2019. Net ekspor antar daerah mengalami peningkatan didorong peningkatan distribusi komoditas CPO ke wilayah Sumatera dan Kalimantan lainnya untuk dikumpulkan dan diekspor melalui daerah tersebut. Dan, seiring dengan mulai direalisasikannya beberapa proyek pendanaan swasta antara lain pembangunan 2 (dua) pabrik CPO di Nunukan menjadi sumber peningkatan investasi pada triwulan II 2019,” papar Irianto.
BI juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Kaltara pada triwulan III 2019 akan tetap tumbuh positif dan tinggi pada level 7,29 hingga 7,69 persen (yoy) meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Penurunan kinerja pada lapangan usaha utama pertambangan dan perdagangan yang menyebabkan turunnya kinerja ekspor luar negeri dan konsumsi Rumah Tangga (RT) menjadi faktor utama penahan laju perekonomian Kaltara untuk tumbuh lebih tinggi. “Di sisi lain, kuatnya kinerja lapangan usaha lainnya turut menopang tingginya laju pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan III 2019. Diantaranya, lapangan usaha konstruksi dan industri pengolahan. Lalu, masuknya pembangunan proyek multiyears di wilayah Kaltara pada triwulan III 2019 dapat menjadi faktor penopang tingginya laju pertumbuhan ekonomi Kaltara sepanjang triwulan III 2019,” tutup Gubernur.(humas)