Penanganan Akan Difokuskan Di Pelabuhan Kapal Feri, Pelabuhan Tengkayu 1 dan Bandara Juwata
TARAKAN – Merebaknya Wabah Covid-19 tentu menjadi perhatian dan fokus bersama, baik secara individu maupun secara lembaga diharapkan melakukan upaya maksimal dalam penanganan Pencegahan Covid-19. salah satunya Dinas Pehubungan Kota Tarakan.
Melalui Kepala Bidang Perhubungan Udara dan Laut Widodo menjelaskan, bahwa sesuai dengan arahan Dinas Perhubungan Provinsi Kaltara, dalam penangananan penyebaran wabah virus korona, akan dibentuk tim penanganan yang akan ditempatkan di pelabuhan dan juga bandara.
Widodo mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk Dishub Provinsi Kaltara dan juga KSOP maupun pihak Bandara Juwata Tarakan. Pembentukan tim penanganan ini secara garis besar juga akan diisi tim medis yang akan memeriksa para penumpang yang akan melakukan perjalanan keluar daerah maupun yang masuk ke Tarakan.
‘’Sebenarnya saat ini sudah ada tim medis dari Pemerintah daerah yang bertugas memeriksa kesehatan para penumpang baik itu yang masuk maupun keluar, namun sejatinnya agar lebih maksimal kita dan Dishub Provinsi termasuk KSOP juga akan ikut membantu, makannya dibentuklah tim ini. Kita juga masih menunggu informasi dari Dishub Provinsi tugas tugas apa saja yang nantinya akan dilakukan oleh tim tersebut dalam melakukan penanganan penyebaran virus korona,’’ jelas Widodo,Selasa (24/04/2020).
Sementara itu, Widodo juga mengatakan, ada dampak penurunan penumpang di Bandara Juwata akibat wabah virus korona, namun untuk penumpang yang menggunakan jasa kapal feri diakui Widodo masih normal seperti biasa. Karena itu kemungkinan besar, tim yang akan dibentuk nanti lebih berfokus pelabuhan feri dan juga pelabuhan tengkayu 1.
‘’Kalau penumpang pesawat sudah jelas mengalami pengurangan, tapi kalau penumpang feri tetap seperti hari biasa. Karena kapal feri juga tidak setiap hari dan juga jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak malah kebanyakan alat-alat berat dan kendaraan. Kalau Tengkayu yang mengelola saat ini yaitu pihak Provinsi namun laporan yang kami terima juga belum ada dampak signifikan khususnya berkurangnya jumlah penumpang,’’ ungkap Widodo. (RKZ/APP)