JAKARTA – Pengurus MilenialFest mengklarifikasi pemberitaan yang beredar sejak bulan Maret 2020 mengenai ‘Indonesia Milenial Fest (IMF)’ yang menyatakan mendorong Menteri BUMN, Erick Tohir menjadi calon Presiden 2024.
Juru Bicara MilenialFest Ashadi menegaskan, MilenialFest tidak pernah melakukan jumpa pers terkait dukung-mendukung calon Presiden apalagi menjalankan aktivitas yang bentuknya politik praktis.
“Kami adalah sekumpulan anak muda, aktif sejak tahun 2017 dan keinginan kami adalah membantu anak-anak muda lain menggali wawasan dan mendapat inspirasi, entah itu dari sesama anak muda, dari para tokoh sukses, termasuk dari kalangan pemerintah,” jelas Ashadi melalui keterangan tertulisnya kepada cerahnews.com, Selasa (28/04/2020) .
“Kami tidak pernah mendukung figur tertentu. Publik bisa mengecek, di tahun 2018, kami undang Pak Sandi sepanggung dengan Pak ET, hadir juga Pak Ridwan Kamil dan Pak Bahlil. Tahun 2019, kami hadirkan Pak Fahri Hamzah, Pak Anies, hingga Pak Bima Arya. Dari segi komposisi narasumber, kami berupaya selalu berimbang. Yang jelas, mereka yang jadi narasumber pada conference punya suatu hal inspirasional untuk dibagi ”, ungkap Ashadi.
Ashadi juga menyayangkan oknum yang mengatasnamakan diri IMF yang menggunakan atribut mirip MilenialFest untuk menyebarkan berita tentang pencalonan Presiden.
“Logonya seperti sengaja dimiripkan. Bahkan tema-tema warna yang digunakan juga seperti ada tendensi agar dipandang acara dan komunitasnya adalah MilenialFest. Awalnya kami sabar, tapi sudah saatnya angkat bicara agar tidak ada lagi misinformasi.”
“Kami juga sedang mempelajari apakah tindakan yg dilakukan oleh sekelompok orang ini dengan mencatut nama milenialfest adalah tindakan yg melanggar hukum, apabila ada unsur-unsur hukum yg dilanggar maka kami akan mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum”, tutup Ashadi. (APP)