TARAKAN – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie melakukan pertemuan dengan Menteri Utilitas Sarawak, YB Dato Stephen Rundi Anak Utom, bersama pihak Serawak Energy Berhad dan PT Kayan Investama Internasional di Hotel Tarakan Plaza, Rabu (20/11).
Kedatangan YB Dato Stephen mewakili Menteri Energy Malaysia, untuk meninjau progres rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sungai Mentarang Malinau. Di mana, sesuai informasi yang diterima, saat ini progress pembangunan PLTA yang akan menghasilkan listrik 1.375 Megawatt (MW) ini, sedang menyelesaikan tahap studi kelayakan.
PLTA di Mentarang dengan kapasitas 1.375 Megawatt (MW), rencananya dibangun atas kerjasama dua perusahaan. Yaitu Kayan Hidro Power Nusantara atau PT Kayan Investama Internasional (KII) Group dari Indonesia, dengan Sarawak Energy Berhad (SEB) dari Malaysia.
“Seperti disampaikan oleh Pak Juanda Lesmana, selaku komisaris Kayan Hidro Power Utama (KII Grup) tadi, selain menyelesaikan studi kelayakan, saat ini juga sedang dalam proses melengkapi izin-izin yang diberlakukan. Ditargetkan tahun depan (2020) sudah bisa dimulai pembangunan konstruksinya,” kata Irianto.
Lebih lanjut Gubernur mengungkapkan, saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara beberapa waktu lalu, Presiden menyampaikan dukungannya terhadap investasi di daerah. Termasuk terkait dengan rencana pembangunan PLTA di Kaltara. “Pak Presiden sangat mendukung. Bahkan minta untuk dipercepat. Termasuk dalam masalah perizinan, Presiden minta agar dipermudah,” kata Irianto.
Namun demikian, lanjutnya, Presiden menegaskan, agar investor yang berinvestasi benar-benar serius. “Pak Presiden menginginkan keseriusan para investor. Jika tidak serius, Pak Presiden bahkan secara tegas menyampaikan, akan mencabut izinnya,” tegasnya.
Sebelum melakukan pertemuan di Tarakan Plaza, siang hari kemarin di VIP Room Bandara Juwata Tarakan, Gubernur bertemu dengan Asisten Deputi (Asdep) Infrastruktur Pertambangan dan Energi Kemenko Maritim, Bapak Yudi Prabangkara. “Kedatangan beliau juga sama, untuk mengecek progres rencana pembangunan PLTA di Kaltara. Salah satunya di Malinau,”ujar Irianto lagi.
Untuk diketahui, pembangunan PLTA di Mentarang dilakukan oleh dua perusahaan. Yaitu milik Pemerintah Negara Bagian Serawak asal negeri Jiran Malaysia, Sarawak Energy Berhad (SEB) beserta PT Kayan Investama Internasional (KII) melakukan kunjungan ke lokasi DUM, pembangunan PLTA.
Di tempat sama Juanda Lesmana mengatakan, pra kontruksi pembangunan PLTA di Sungai Mentarang akan dimulai akhir tahun 2020. PLTA ini, diproyeksikan akan menyuplai listrik ke Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) di Bulungan, PT PLN dan masyarakat Malinau. Termasuk memasok ke caon Ibukota Negara (IKN) di Kaltim. Bahkan ada kemungkinan disalurkan ke negara tetangga, Malaysia.
Juanda mengatakan, di awal tahun 2020, pihaknya bersama SEB akan melakukan penandatangan kerjasama jual beli listrik dengan PT Inalum dan PT PLN. “Awal tahun depan, tinggal menyelesaikan jual beli listrik kepada PT Inalum dan PT PLN,” katanya. (humas)