TARAKAN – Melalui Ketua Badan Pengawas Pemilu Kota Tarakan, Sulaiman mengatakan, bahwa Pendidikan politik untuk anak usia din yang juga termasuk pemilih pemula merupakan langkah agar mereka tidak menjadi apatis terhadap pelaksanaan pemilu. Dalam hal ini Bawaslu juga terus mendukung adanya Pendidikan politik khususnya di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Sulaiman menjelaskan, hingga saat ini masih banyak fenomena pelajar-pelajar yang belum banyak mengetahui tentang mekanisme-mekanisme jalannya moment politik. Dimana hal ini bisa menyebabkan sejumlah dampak, mulai dari pengelembungan suara hingga golput di kalangan pemilih pemula.
Ditegaskan oleh Sulaiman, karena ketidaktahuan para pelajar serta pemilih pemula ini terhadap mekanisme politik maka sering terjadi pelanggaran dan tidak menutup kemungkinan keadaan ini bisa dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran di moment politik.
‘’Jadi karena adik-adik pelajar serta pemilih pemula ini tidak tahu, maka mereka bisa berakhir dengan menjadi apatis atau tidak perduli serta bisa saja dimanfaatkan oleh oknum untuk pengumpulan suara ke calon tertentu dengan iming-iming uang. Karena itulah Pendidikan politik di usia dini perlu dilakukan dan kami siap membantu,’’ ujar Sulaiman.
Pada moment menyambut pilkada Kaltara 2020 ini, ditegaskan pula oleh Sulaiman, bahwa pihaknya juga sudah ada melaksanakan kegiatan yang melibatkan mahasiswa khususnya pada moment launching PPID Bawaslu yang digelar pada beberapa waktu yang lalu, dimana Bawaslu secara langsung mengundang organisasi kemahasiswaan.
‘’Intinya zaman sekarang kita harus transparan dalam memberikan informasi ya salahsatunya informasi mengenai mekanismen politik. Kami yang jelas siap membantu jika memang ada sekolah atau universitas yang berkeinginan untuk mengundang kami untuk memberikan Pendidikan politik,’’ tutup Sulaiman. (RKZ)