Mendukung upaya tersebut, pada kunjungan kerjanya ke Pulau Sebatik, Gubernur Kaltara Dr H Irianto Lambrie menghadiri ikrar Pelajar Anti Narkoba Kecamatan Sebatik oleh para pelajar Sebatik yang tergabung dalam Jaringan Remaja Waspada Penyalahgunaan Narkoba (Jarwasnaba) Sebatik. Ini diikuti dengan penandatanganan prasasti Pelajar Anti Narkoba.
Dalam arahannya, Gubernur mengharapkan agar generasi muda dan pelajar Kaltara, khususnya yang berada di Pulau Sebatik untuk semakin giat belajar serta memanfaatkan teknologi informasi yang tersedia dengan bijak. “Manfaatkan usia yang ada untuk menambah pengetahuan seluas-luasnya, dan kalau bisa di usia muda sudah lulus dari pendidikan formal. Lalu, selama belajar, duduklah di barisan terdepan agar lebih mudah mendengar dan memahami apa yang diberikan oleh guru. Belajar juga harus berulang agar melekat dalam memori kita,” ucap Irianto pada pertemuan yang digelar di aula SMA Negeri 1 Sebatik, Selasa (15/1).
Sebagai daerah yang rawan dengan peredaran narkoba, Irianto pun berharap agar pelajar maupun generasi Jarwasnaba tak larut dalam seremonial semata. Namun, harus mengaplikasikan pengetahuan mengenai bahaya narkoba dan peredarannya dengan mensosialisasikannya di lingkungan masing-masing. “Kaltara berada di 5 besar daerah rawan narkoba, karena menjadi daerah dan jalur masuknya narkoba. Narkoba itu racun, yang dapat merusak syaraf manusia. Apabila syaraf rusak maka kehidupan menjadi suram. Parahnya lagi, bahaya narkoba ini sudah menyasar pelajar SD. Ini patut menjadi peringatan bagi orang tua untuk mengawasi dan memberikan pemahaman kepada anaknya agar dapat terhindar dari bahaya narkoba,” tutur Gubernur.
Irianto juga mengimbau kepada para guru untuk dapat membantu orangtua menjaga kualitas kehidupan generasi muda di Kaltara, khususnya Sebatik. “Kita, saat ini hidup dalam ketidakpastian, dan kehidupan yang berlangsung cepat. Cara berpikir pun terkadang sering gagal faham. Pesan saya, yang tak boleh berubah adalah warisan pendiri bangsa ini, yakni kerukunan dan persatuan. Ini menjadi tulang punggung utama eksistensi negara kita. Kalau hal tersebut hilang, otomatis Indonesia tidak akan ada lagi,” jelas Gubernur.
Masyarakat pun diajak untuk tidak mentolerir pihak yang berupaya mengerogoti kerukunan dan persatuan tersebut. “Perbedaan adalah kodrat manusia, itu juga Rahmat Allah SWT kepada manusia. Indonesia, negara yang banyak dipuji bangsa lain karena mampu mengelola perbedaan itu dengan baik,” urai Irianto.
Pesan Gubernur lainnya, adalah pembangunan yang ada akan terus dilakukan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya. Dari itu, apabila tak dipersiapkan dengan baik untuk masa depan, maka kita menjadi generasi yang durhaka terhadap generasi mendatang. “Dari itu, setiap kita punya tanggung jawab untuk melaksanakannya.
Saya juga berharap kita bergerak cepat dalam semua hal. Inilah yang membuat kita dapat unggul dalam persaingan. Selama ini, kita terbiasa lamban. Gerak cepat harus dipraktekkan dalam kehidupan kita,” tutup Gubernur.(humas)