TARAKAN – Didampingi beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie, Selasa (24/09) melakukan kunjungan silaturahmi dengan warga RT 22 Jembatan Bongkok, Kelurahan Karang Anyar Pantai, Tarakan Barat.
Selain bersilaturahmi, pada kesempatan itu Gubernur sekaligus menyerahkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) atau kartu dari Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan kepada masyarakat. Utamanya warga yang kurang mampu di sekitar RT tersebut.
“Lewat kartu ini, bapak ibu bisa menggunakannya untuk berobat, secara gratis. Untuk iurannya telah ditanggung Pemprov Kaltara. Kita alokasikan melalui APBD untuk pembayaran iuran BPJS bagi masyarakat,” kata Irianto di depan puluhan warga di areal perkampungan pesisir pantai itu.
Disebutkan, Untuk di Kaltara, pemberian Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-KIS yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, dilakukan melalui program ini disebut Kaltara Sehat. Pada 2019, sebanyak 13.940 jiwa warga kurang mampu lebih, akan menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Daerah JKN-KIS atau Kaltara Sehat dengan premi yang dibayarkan oleh pemerintah. “Ini merupakan komitmen, sekaligus melanjutkan program Kaltara Sehat yang telah berjalan sejak 2017 hingga saat ini,” kata Irianto.
Untuk mendanai pembayaran premi tersebut, Pemprov pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2019 mengalokasikan anggaran sebesar Rp 10,045 miliar melalui pagu anggaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kaltara. “Insya Allah, komitmen kita untuk mencapai status UHC (Universal Health Coverage) 100 persen di 2019 dapat tercapai kembali,” tutur Gubernur.
PBI yang preminya dibiayai Pemprov Kaltara tersebut, juga merupakan bentuk konsistensi Pemprov Kaltara memenuhi komitmen proporsi pembiayaan program JKN-KIS 40 berbanding 60. Yakni, dari total kebutuhan anggaran premi PBI JKN-KIS di Kaltara, 40 persen menjadi tanggung jawab Pemprov Kaltara. Sementara 60 persen lagi, jatah pemerintah kabupaten/kota.
“Dengan anggaran tersebut, berarti Pemprov Kaltara secara total akan mengcover sebanyak 41.696 PBI Daerah. Sebelumnya, di 2018, Pemprov telah membiayai premi bagi 36.120 PBI Daerah. Dan, tahun ini, sesuai data BPJS Kesehatan akan bertambah sebanyak 5.576 PBI Daerah lagi,” ujar Irianto.
Selain bantuan JKN-KIS, melalui Program Kaltara Sehat, dikatakan Gubernur, Pemprov Kaltara juga ada bantuan kepada masyarakat kurang mampu yang ingin berobat ke luar daerah atau rujukan. Dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, warga kurang mampu yang hendak berobat keluar Kaltara, akan dibantu biaya akodomasi dan transportasi.
Sementara itu, di tempat sama, Gubernur menyempatkan menengok Ibu Senga, warga Jembatan Bongkok. Senga adalah seorang nenek yang mengasuh 3 cucunya yang yatim. Beberapa hari lalu ibu dari tiga anak yang masih kecil itu meninggal dunia.
“Kita doakan semoga ibu dari anak-anak yang masih kecil itu meninggal dalam husnul khatimah. Dan kita doakan juga semoga Nenek Senga diberi kekuatan, kesehatan bisa merawat cucu-cucunya,” katanya. Oleh Pemprov Kaltara, lanjut Gubernur, juga akan membantu rehab rumah yang selama ini ditempati Nenek Senga. Dengan harapan, rumahnya lebih nyaman untuk ditinggali. (humas)