TARAKAN – Tenaga perpustakaan, harus mampu meng-upgrade kemampuan dan keterampilan teknis guna mengoptimalkan pelayanan perpustakaan. Utamanya, terkait pemberian informasi kepada pemustaka hingga bagaimana mendapatkan informasi terbaik dalam penggunaan sumber layanan dan fasilitas perpustakaan. Ini disampaikan kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Hermawan saat membuka bimbingan teknis (Bimtek) Tenaga Pengelola Perpustakaan Umum Tahun 2019 di ruang pertemuan lantai 2 Swiss-Belhotel Tarakan, Kamis (3/10).
Diungkapkan Hermawan, saat ini perpustakaan membutuhkan pengelola yang mampu mengembangkan fungsinya sesuai dengan perkembangan teknologi informasi yang sedang berkembang. “Dengan begitu, perpustakaan dapat bersaing dengan sumber informasi lain dan mampu menjadi sumber informasi yang optimal dengan mengutamakan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan,” kata Hermawan.
Pengelola perpustakaan juga dituntut kreatif dan berkualitas dalam mengelola dan menyediakan segala informasi yang dibutuhkan oleh penggunanya. “Ini menjadi kunci keberhasilan dalam menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi,” jelasnya.
Sementara itu, Dra Titiek Kismiyati, Pustawakan Ahli Utama Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menuturkan, sesuai Undang-Undang (UU) No. 43/207 tentang Perpustakaan disebutkan bahwa perpustakaan diselenggarakan berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan, keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran dan kemitraan. “Ini menunjukkan bahwa pemerintah memberi perhatian yang sangat besar terhadap pengembangan kualitas SDM semua warga negara Indonesia,” katanya.
Dari itu, perpustakaan harus dikelola secara professional dan terbuka bagi semua kalangan sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berpengetahuan dan dapat diukur capaian kinerjanya bagi kesejahteraan masyarakat. “Untuk itu, perpustakaan harus bertransformasi dalam 3 aspek. Aspek pertama, koleksi. Lalu, aspek selanjutnya, adalah layanan perpustakaan yang tidak hanya mengandalkan layanan konvensional seperti layanan peminjaman dan membaca di tempat. Dan, aspek ketiga yakni perpustakaan yang akan bertransformasi harus mempersiapkan pustakawannya menjadi SDM yang multi tasking dan siap menjadi agen perubahan,” tutupnya.(humas)