Tarakan – Kegiatan Latihan Bersama Indomalphi Middle Land Exercise 2019 secara resmi ditutup oleh Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan (Irjen Kemhan) Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., pada Rabu (7/8) di lapangan Yonif Raider 613/RJA Raja Alam, Tarakan, Kalimatan Utara.
Latihan Bersama (Latma) yang telah dilaksanakan sejak tanggal 29 Juli 2019, diikuti oleh Angkatan Darat dari tiga negara yaitu TNI AD yang diwakili Batalyon Infanteri Raider 613/Rja Alam, Observer Angkatan Darat Negara Malaysia dan Observer Angkatan Darat Negara Philipina.
Latihan Bersama dilakukan untuk meningkatkan kerjasama perbatasan di antara tiga negara dalam rangka menangkal aksi teroris serta kejahatan lintas negara lainnya juga untuk berkontribusi pada perdamaian, keamanan, stabilitas dan kemajuan ekonomi di wilayah kawasan tiga negara.
Hadir pada acara penutupan Latma tersebut, Staf Ahli Bidang Milkam Kemhan, Dirjen Strahan Kemhan, Asops Kasad, Wakil Gubernur Kalimatan Utara, H.Udin Hianggio, Wakil Walikota Tarakan, Effendhi Djuprianto, Kapolres Tarakan, Yudhistira serta sejumlah Pejabat Kemhan dan Pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara.
Irjen Kemhan, Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan yang mewakili Menteri Pertahanan Republik Indonesia Ryamizard Ryacudu. dalam sambutan tertulisnya mengatakan, bahwa Latma tersebut memiliki manfaat yang sangat besar melalui adanya pertukaran pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan teroris, meningkatkan persahabatan dan kepercayaan antara Angkatan Darat ketiga negara serta untuk memberikan deterrence bagi kelompok terorisme.
“Latihan bersama Indomalphi Middle Land Exercise yang diselenggarakan dalam rangka menghadapi aksi terorisme saat ini memiliki nilai strategis yang sangat penting terhadap stabilitas keamanan di wilayah Asia Tenggara.”, jelasnya.
Irjen Kemhan lebih lanjut menyampaikan, ancaman terorisme pada saat ini telah bergeser dan menyebar ke seluruh dunia menjadi ancaman yang paling nyata dan berbahaya. Kelompok Teroris yang dihadapi sudah menjadi terorisme transnasional yang penanganannya memerlukan kerjasama antara beberapa negara sehingga dapat ditumpas sampai tuntas.
“ Untuk menjaga keamanan di wilayah perairan Laut Sulu yang berbatasan dengan Indonesia, Malaysia dan Filiphina diselenggarakanlah kerjasama keamanan tiga negara atau kerjasama Indomalphi (Indonesia-Malaysia-Philipina) dalam wadah Trilateral Cooperation Arrangement (TCA).”, ungkapnya.
Selain kegiatan TCA tersebut, saat ini dilakukan inisiasi kerjasama keamanan darat dalam bentuk Indomalphi Land Exercise yang saat ini sudah memasuki tahapan Indomalphi Middle Land Exercise.
Kegiatan latihan bersama ini sangat penting untuk melatih ketrampilan, kesiapsiagaan,dan komunikasi antara pasukan darat dalam menghadapi bahaya teroris sehingga perlu dikembangkan pada masa yang akan datang.
Mengakhiri sambutannya, Irjen Kemhan mengharapkan latihan darat yang diikuti oleh pasukan darat ketiga negara ini akan dapat terus berkembang dalam meningkatkan profesionalisme dan koordinasi guna menghadapi aksi terorisme sebagai musuh dan ancaman bersama. (APP)