Cerahnews.com, Tarakan – Mengutip Pramoedya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang didalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.” Mantra sastrawan Indonesia diatas terpatri pada sosok Hariyadi Hamid yang sukses meluncurkan buah karya pemikirannya berjudul Manajemen Merah Putih: Kumpulan Esai Yang Mulanya Berserakan, di Kedai Bean Laden Tarakan, Sabtu (21/04/2018).
Peluncuran buku dengan menggandeng Komunitas Aksi Literasi dan Narasi dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Plt Walikota Tarakan Khaeruddin Arief Hidayat, M. Yusuf Ramlan, MH, Dr. Catur Hendratno, Ir. Mustafa Dg. Manasse, Ibu Nurjannatul Hasanah sekaligus merupakan sosok yang ditulis Hariyadi Hamid dalam karyanya.
Dalam sambutanya, Penulis yang juga Ketua DPD KNPI Tarakan ini menuturkan, Kota Tarakan tidak kekurangan penulis, ini ditandai dengan banyaknya komunitas-komunitas yang bergerak dibidang literasi. Ia menilai, masih minimnya buku karya masyarakat Tarakan dikarenakan belum berani tampil dan mempublikasikan buah pikirnya diruang masyarakat luas.
“Masyarakat Tarakan banyak yang mumpuni secara pemikiran dan sudah punya karya, hanya saja belum percaya diri untuk menampilkan ke publik,” tutur pria yang berprofesi sebagai Dosen di Universitas Borneo Tarakan, (21/04).
Buku terbitan Desember 2017 lalu diakuinya, adalah esai penulis yang berserakan dimedia sosial seperti facebook pribadi dan media cetak lokal di Kalimantan Utara. Secara umum, buku setebal 118 halaman ini dengan gaya penulisan yang mudah dicerna terdiri atas tiga bagian yaitu ekonomi, politik dan sosial.
“Awalnya saya hanya mencermati berbagai perihal kejadian disekitar, lalu muncullah ide untuk menulis berbagai topik berdasarkan apa yang saya cermati. Tulisan dipublikasikan melalui media koran di Kaltara juga memaksimalkan akun facebook pribadi,” tutur Hariyadi menceritakan kisah inspirasinya.
“Era teknologi seperti sekarang bukan hal yang sulit untuk menyajikan buah pikir berupa tulisan kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Disinggung mengenai langkah selanjutnya, kurang dari tujuh hari, pihaknya bekerjasama dengan komunitas di Ibu Kota Kaltara, Tanjung Selor akan menggelar bedah buku yang telah diluncurkan.
Ditempat yang sama, Plt Walikota Tarakan, Khaeruddin Arief Hidayat saat dimintai tanggapan mengenai peluncuran buku ini, ia sangat mengapresisasi terkhusus pada penulis. Arief mengatakan, Hariyadi Hamid dengan sejumlah kemampuan dapat dikatakan sebagai salah satu asset kota ini.
Hadirnya buku karya pemuda Tarakan ini, diharapkan sebagai mesin penggerak bagi pegiat literasi, pemuda, mahasiswa, pelajar untuk tidak berhenti menggoreskan penanya dan menelurkan karya-karya terbaik.
“Semoga momen ini menjadi pemantik bagi pemuda untuk berani tampil dengan karya-karyanya,” kata Arief sebelum meninggalkan lokasi acara.
Tidak hanya peluncuran, aksi undi kupon berhadiah buku Manajemen Merah Putih: Kumpulan Esai Yang Mulanya Berserakan menambah keseruan acara ini. Selain itu, karya seni, musik dan sastra pemuda Kota Tarakan juga turut mendapat panggung. (dna)