SEBATIK – Guna memastikan secara langsung progress sejumlah kegiatan pembangunan di wilayah Kabupaten Nunukan, khususnya di Pulau Sebatik, Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie didampingi Wakil Gubernur (Wagub) Kaltara H Udin Hianggio dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)/Biro melakukan kunjungan kerja ke pulau yang berada di wilayah perbatasan ini, mulai Senin (14/1).
Titik pertama yang ditinjau, adalah rencana lokasi pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Sei Pancang yang terletak di Desa Sei Pancang, Kecamatan Sebatik Utara. Didampingi Bupati Nunukan Hj Asmin Laura Hafidz, Gubernur mendengarkan penjelasan progress pembangunan PLBN tersebut dari Camat Sebatik Utara H Zulkifli dan Bupati Nunukan. Fokusnya, adalah rencana lahan yang akan digunakan, dan upaya pembebasannya oleh pemerintah daerah.
Dituturkan Gubernur, dari penjelasan tersebut diketahui bahwa rencana pembangunan PLBN tersebut, saat ini masuk dalam tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED) oleh Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kawasan Permukiman Strategis (PKPS) Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kemenpupera). Penyusunan DED direncanakan dimulai tahun ini.
“Dalam prosesnya, juga akan dilakukan pendataan terhadap luas lahan, bangunan serta jumlah warga yang terdampak dari rencana ini. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan yang terdampak pembangunan. Di antaranya, dari laporan awal ada 30 unit bangunan terdampak dari 2 RT,” kata Irianto.
Untuk pembebasan lahan, Gubernur memberikan saran agar dilakukan pendekatan persuasif dalam memenuhi target pembebasan lahan yang dibutuhkan. “Saya juga menyarankan agar warga terdampak, direlokasi dan mendapatkan bangunan pengganti sebagai hunian mereka, dan dibangun secara layak. Disamping ganti rugi lahan, yang sebagian besar adalah lahan pertambakan. Lahan yang dibutuhkan sekitar 7 hektare,” urai Irianto. Untuk urusan pembebasan lahan sendiri, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Dan, kini sedang dalam tahap inventarisasi.
Dikabarkan, PLBN Sei Pancang akan dibangun dengan nilai Rp 285 miliar. “Saya yakin ini bisa cukup bagus, dan dapat menjadi pintu gerbang bagi orang luar negeri yang masuk ke Indonesia melalui Kaltara. Di samping itu, PLBN juga akan mencirikan Indonesia dengan warna gedung Merah Putih dan dilengkapi tugu patung Presiden dan Wakil Presiden RI pertama, Ir Soekarno-Mohammad Hatta,” beber Gubernur.
Saat terbangun nanti, PLBN bakal dilengkapi dengan fasilitas pertokoan yang dapat digunakan sebagai tempat usaha warga. “Artinya, pembangunan PLBN juga mempertimbangkan geliat perekonomian warga setempat. Hanya saja, fasilitas tersebut bukan untuk ditinggali oleh warga, hanya untuk kepentingan berusaha,” ungkap Gubernur.
Irianto bersama Bupati Nunukan juga sempat bertemu dengan 2 orang perwakilan warga yang terdampak membicarakan soal pembebasan lahan dan pembangunan PLBN ini. “Terealisasinya pembangunan ini, sangat perlu dukungan dari warga setempat. Soal ganti rugi lahan dan rumah tinggal, seperti yang saya usulkan sebelumnya, diharapkan tidak mematikan kehidupan warga juga roda perekonomian yang sudah ada sebelumnya,” jelas Irianto.
“Insya Allah, kehidupan warga terdampak menjadi perhatian pemerintah. Takkan ada niatan dari pemerintah untuk merugikan warganya. Jadi, warga jangan khawatir,” tuntas Gubernur. (humas)