
TARAKAN – Pendidikan politik yang saat ini terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan juga Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mendapatkan sambutan baik dari pihak sekolah, salah satunya SMP Negeri 7. Apalagi saat ini KPU juga sudah menyediakan rumah pintar pemilu (RPP), yang sering digunakan sebagai kegiatan Pendidikan politik baik dikalangan masyarakat dan juga pelajar.
Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Sutomo mengatakan, pihaknya bersedia apabila memang ada undangan dari pihak-pihak terkait untuk menggelar Pendidikan politik usia dini. Sutomo juga memberikan masukan bahwa Pendidikan politik bisa diganti Namanya menjadi Pendidikan berdemokrasi agar bisa lebih cocok dengan para pelajar yang masih duduk dibangku sekolah dasar dan juga sekolah menengah pertama.
‘’Kita siap saja jika memang ada yang mengundang untuk melakukan Pendidikan politik di usia dini, karena nanti anak-anak ini juga pasti akan terlibat dalam pemilihan umum, namun alangkah baiknya jika Pendidikan poiitik itu bisa diganti nama nya menjadi Pendidikan berdemokrasi agar lebih bisa diterima oleh pikiran anak anak dengan usia dini seperti anak-anak sekolah dasar (SD) maupun SMP, toh juga teori yang akan diberikan pasti tentang tata cara berdemokrasi,’’ ujar Sutomo.
Sutomo juga mengakui, Pendidikan politik usia dini sudah diberikan di sekolah melalui kegiatan pemilihan ketua Osis, dimana SMP negeri 7 memang lebih menekankan teori berdemokrasi yang tepat dan benar kepada anak didik mereka.
‘’Kita disini sebenarnya sudah mengajarkan anak-anak untuk berdemokrasi melalui kegiatan pemilihan ketua OSIS, dimana tata cara pemilihan ketua OSIS kita gelar dengan cara pencoblosan sama seperti Pemilu, agar anak-anak ini juga mendapatkan pengetahuan secara teori. Tidak hanya pemilihan ketua OSIS, pemilihan ketua kelas juga melakukan hal yang sama. Namun kami tetap akan bersedia jika KPU dan pihak-pihak tekait lainnya ingin mengundang kami untuk menggelar Pendidikan politik usia dini,’’ ungkap Sutomo. (RKZ/APP)