Jakarta, cerahnews.com – Ekonomi Indonesia alami pertumbuhan pada triwulan II tahun 2019 dibanding triwulan II 2018 5,05 persen (y on y). Pada sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha. Lapangan usaha jasa lainnya adalah pertumbuhan tertinggi mencapai 10,73 persen. Sementara sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi lembaga Nonprofit yang Melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) tumbuh diangka 15,27 persen.
Dalam keterangan resmi Badan Pusat Statistik (BPS), dirilis (5/8) bahwa perbandingan ekonomi Indonesia triwulan II tahun 2019 dibanding triwulan I tahun 2019 meningkat sebesar 4,20 persen (q to q). Pada lini produksi, pertumbuhan tertinggi pada sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,80 persen. Sementara pengeluaran, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) meningkat secara signifikan sebesar 36,28 persen.
Demikian juga tahun lalu, ekonomi Indonesia pada semester I tahun 2019 dibanding semester I tahun 2018 tumbuh 5,06 persen (c to c). Produksinya, semua lapangan usaha mendorong pertumbuhan tertinggi hingga 10,37 persen dari sektor lapangan usaha jasa lainnya. Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen PK-LNPRT yang tumbuh sebesar 16,09 persen.
Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2019 mencapai Rp 3.963,5 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 2.735,2 triliun.
Secara spasial, struktur ekonomi Indonesia pada triwulan II tahun 2019 didominasi kelompok provinsi di Pulau Jawa-Sumatera. Pulau Jawa adalah kelompok provinsi penyumbang PDB Indonesia terbesar, yakni 59,11 persen, lalu Pulau Sumatera sebesar 21,31 persen, dan Pulau Kalimantan sebesar 8,01 persen. Namun, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok provinsi di Pulau Sulawesi sebesar 6,76 persen (y on y). (RKZ)