Acara yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini mengambil tema ‘Kolaborasi Membangung Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Berkelanjutan’.
Sejumlah tamu turut hadir, mulai pimpinan MPR, DPR dan DPD RI, Gubernur Bank Indonesia, para menteri Kabinet Kerja, Gubernur serta pimpinan asosiasi dan lembaga jasa keuangan se-Indonesia.
Dalam acara tersebut, disampaikan Gubernur, Wapres memberikan sejumlah arahan. Salah satunya mengajak seluruh stakeholder yang meliputi Industri Jasa Keuangan dan pemerintah dapat berkolaborasi mencapai kinerja yang baik.
Wapres juga optimis bahwa perekonomian Indonesia akan membaik di Tahun 2019 ini. “Pak Wapres mengingatkan, pada tahun ini yang merupakan tahun politik semua sektor harus kerja keras dan bekerjasama dengan baik agar bisa menciptakan peluang ekonomi yang baik,” ujarnya.
Menurut Irianto, disampaikan Wapres, krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia pada tahun 1998 lalu memberi banyak pelajaran dan pengalaman. Terutama, cara mengendalikan sektor keuangan, sehingga saat ini pemerintah telah mampu mengantisipasi terjadinya krisis yang terjadi.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia Wimboh Santoso menegaskan akan berkomitmen memperkokoh stabilitas sistem jasa keuangan dan meningkatkan peran sektor jasa keuangan, khususnya dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional serta mendukung pemerataan pembangunan.
Di hadapan undangan yang hadir, Wimboh menegaskan bahwa OJK akan senantiasa hadir untuk memberikan kemudahan dalam mendukung sektor sektor prioritas pemerintah untuk memberikan ruang gerak sektor riil yang lebih besar.
Disampaikan tren pertumbuhan yang positif masih akan terus berlangsung. Dia menyebut perekonomian yang diprediksi mampu tumbuh 5,3 persen dengan inflasi yang terjaga relatif rendah di level 3,5 persen turut mendukung terciptanya iklim yang kondusif.
Sementara itu, di sela-sela mengikuti kegiatan ini, seperti biasa Gubernur menyempatkan untuk berdiskusi dengan para tamu undangan yang hadir. Ada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, Gubernur Sulawesi Tenggara, Ali Mazy, dan juga bersama tokoh nasional, KH Prof. Dr. Nazaruddin Umar. (Humas)