Pun demikian, kata Gubernur, fasilitas yang diberikan kepada dokter spesialis itu masih dalam kewajaran. “Tidak melebihi kemampuan anggaran kita, tidak pula melampaui fasilitas seorang kepala daerah. Usulan untuk ditempatkan pada sebuah Rusun (Rumah Susun) khusus dokter spesialis, cukup baik juga. Terpenting, para dokter spesialis ini siap mengabdikan diri dan keahliannya di Kaltara,” kata Gubernur.
Tak itu saja, pada pertemuan tersebut, Gubernur juga menegaskan bahwa penempatan seorang aparatur pemerintah dalam sebuah jabatan, dilakukan secara spesifik yang disesuaikan dengan kualifikasi dan kompetensinya. Apalagi, bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki tugas pelayanan publik dasar, seperti kesehatan. Diungkapkan Irianto, pengawasan berjenjang harus dilakukan dan diterapkan dengan baik. Termasuk dalam penempatan orang dalam sejumlah jabatan. “Seperti RSUD Tarakan, yang merupakan institusi pelayanan publik dasar. Penempatan orang tak bisa sembarangan, harus spesifik dan sesuai kompetensi,” ujar Gubernur.
Di hadapan para pejabat tinggi pratama RSUD Tarakan, Gubernur pun mengimbau agar dapat bekerja lebih baik dari sebelumnya. “Sesuai Hadits Rasulullah SAW, ‘Apabila ada orang yang hari ini, sama dengan kemarin maka itu adalah orang yang tertipu oleh waktu’. Jadi, kalau mau jadi orang beruntung, hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. Orang yang beruntung, tak bisa dikalahkan oleh apapun,” pesan Irianto.
Gubernur pun memastikan, dirinya serta jajaran terkait dibawahnya terus mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) aparatur. “Silakan ASN yang mau tugas belajar atau izin belajar. Namun, harapan saya, tak sekedar mencari gelar namun harus sesuai dengan kapasitas profesi yang dijalankan,” jelas Gubernur.
Soal pengelolaan anggaran, juga menjadi perhatian Irianto saat itu. “Soal keuangan, meski anggaran daerah kita terbilang kecil namun pengelolaannya yang tepat maka dapat bermanfaat untuk banyak orang. Dan, dari pengalaman yang ada, terpenting bukan uang yang banyak namun pengelolaannya yang menjadi penting. Apabila pengelolaannya tidak tepat, maka akan muncul mudarat. Jadi, berhati-hatilah dalam penggunaan anggaran,” urai Irianto.
Terakhir, Gubernur menyarankan agar manajemen RSUD Tarakan juga menggelar tausiah mingguan bagi para karyawannya yang beragama Islam. “Saya anjurkan, datangkan penceramah minimal sebulan sekali untuk memberikan tausiah sebagai pencerahan dan santapan rohani,” tutup Gubernur.(humas)